Minggu, 05 April 2020

Teori Moneter Klasik

Pendahuluan
Para tokoh utama Teori Moneter Klasik antara lain John Babtis Say, Irving Fisher dan A. Marshall. Say terkenal karena hukum yang dikemukakannya, bahwa penawaran akan selalu menciptakan permintaan (supply creates its own demand). Artinya, suatu perekonomian tidak akan mengalami underemployment atau underconsumption (Malthus). Pengeluaran total masyarakat akan selalu dapat mencukupi untuk menunjang produksi pada keadaan kesempatan kerja penuh (full employment).
Potensi output yang dapat dihasilkan tergantung pda tingkat teknologi dan banyaknya faktor produksi tenaga kerja. Makin tinggi tingkat teknologi dan makin tinggi jumlah serta kualitas tenaga kerja tingkat output potensial yang dapat dihasilkan juga makin besar. Artinya, tingkat full employment output dapat menjadi lebih besar. Keadan yang selalu full employment ini dapat tercapai melalui bekerjanya mekanisme pasar, yang oleh Adam Smith disebut dengan invisible hand.
Bila seseorang ingin bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan, dia tentu akan menurunkan upah yang dikehendakinya samapai ada pengusaha yang mau mempekerjakannya. Demikian pula apabila terdapat pengusaha yang tidak dapat menjual semua hasil produksinya, maka dia akan menurunkan harganya sampai terjual habis. Upah dan harga yang bebas berubah akan menjamin selalu terdapatnya keseimbanagn dalam pasar tenaga kerja dan pasar barang sebagai hasilsaling mempengaruhinya antara permintaan dan penawaran melalui prinsip laissez faire (bebas, tanpa ada campur tangan pemerintah)
Tetapi Malthus menyangah argumentasi di atas dengan mengatakan bahwa meskipun produksi barang dan jasa tersebut menimbulkan pendapatan dalam jumlah yang sama dengan nilai total barang dan jasa, namun tidak dapat dipastikan bahwa pengeluaran untuk pembelian mesti sama dengan nilai barang dan jasa tersebut. Penawaran memang akan menciptakan tenaga beli, nmun belum menciptakan pengeluaran dengan jumlah yang sama.Misalnya jika masyarakat menabung terlalu banyak dari pendapatannya (lebih banyak dibandingkan dengan keinginan perusahaan untuk melakukan investasi), maka ada sebagian produksi yang tidak terjual. Akibatnya pengusaha akan memperkecil volume produksi, sehngga akan terjadi pengangguran. Pengusaha akan terus mengurangi produksinya sampai sisa yang tidak terjual itu habis semua, sehingga pendapatan akan menjadi lebih rendah daripada semula.
Sedang menurut ekonomi klasik, adanya tabungan masyarakat tersebut tidak berarti dana hilang dari peredaran, tetapi dipinjam atau dipakai oleh pegusaha untuk membiayai investasinya. Penabung mendapatkan bunga atas tabungannya, sedang pengusaha bersedia membayar bunga tersebut selama harapan keuntungan yang diperoleh dari investasi lebih besar dari bunga tersebut. Adanya kesamaan antara tabungan dengan investasi (tabungan meningkat=investasi meningkat), adalah sebagai akibat bekerjanya mekanisme tingkat bunga. Tingkat bunga akan berfluktusi sehingga keinginan investasi perusahaan samadengan keinginan menabung masyarakat.



Teori Klasik tantang Tingkat Bunga
Menurut Klasik, tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga, makin tinggi tingkat bunga semakin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Pada tingkat yang lebih tinggi, masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan konsumsi untuk menambah tabungan. Demikian pula dengan investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga, akan tetapi memiliki hubungan yang negatif.

Teori  Kuantitas Uang

Teori Irving Fisher

Prinsip dasar teori ini adalah falsafah Say, bahwa ekoomi akan selalu berada dalam keadaan Full Employment. Secara sederhana Irving Fisher merumuskan teorinya dengan suatu persamaan.

M.V = P.T

Dimana     M   : Jumlah Uang

V    : Tingkat Perputaran Uang (velocity)

P    : Harga (price)

T    : Volume barang yang menjadi obyek transaksi

Persamaan di atas merupakan suatu identitas (identity), yang menggambarkan total pengeluaran (MV) samadengan barang yang dibeli (PT), dan belum menyentuh tentang kuantitas uang.

Cambridge/Marshall Equation

Marshal lebih menekankan pada perputaran uang (velocity) dalam suatu periode malainkan pada bagian dari pendapatan (GNP) yang diwujudkan dalam uang kas. Secara matematika sederhana, teori Marshall dapat ditulis sebagai berikut :



M = k.P.Y

Dimana     M   : Jumlah Uang

k    : Bagian dari GNP yang diwujudkan uang kas, k = 1/v

P    : Harga (price)

Y    : GNP riil

Marshall tidak menggunakan volume transaksi (T) sebagai alat pengukur jumlah output, tetapi diganti dengan Y. T lebih besar dari Y, karena Y tidak termasuk barang setengah jadi.Persamaan Marshall sudah menunjukkan adanya permintaan uang dimana masyarakat menghendaki bagian tertentu dari pendpatannya diwujudkan dalam bentuk uang kas, yang ditunjukan dengan nilai k. (teori kuantitas uang)Menurut teori kuantitas uang, perubahan JUB mengakibatkan perubahan harga secara proporsional. Kalau JUB naik 2 kali, harga juga akan naik 2 kali.Pandangan di atas didasarkan pada anggapan-anggapan sebagai berikut :Persamaan MV = PT, T dianggap tetap karena selalu dalam keadaan full employment (Say)V juga dianggap tetap, karena perubahan cara pembayaran akan terjadi dalam waktu yang lama, sehingga k = 1/v juga tetap.Kongklusi : JUB hanya mempengaruhi harga secara proporsional. Uang tidak mempengaruhi output riil (Y). Y hanya dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas faktor produksi.

Teori Moneter Keynes

Pendahuluan

Keynes dalam bukunya yang berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money”, 1936 melakukan kritik terhadap teori Klasik. Menurut keynes, mekanisme pasar tidak secara otomatis menciptakan Full Employment dalam perekonomian. Oleh karena itu membutuhkan camput tangan pemerintah (investasi yang besar) sebagaimana disampaikan dalam kumpulan kuliahnya di Oxford University yang diterbikan ahun 1926 dengan judul ”The End of Laissez Faire”, dalam bukunya dinyatakan ;

“I believe that some coordinate act of intelligent judgement is required as to the scale on which it is desirable that the community as a whole should save, to scale on which these savings should go abroad in the form of foreign investments, and whether the present organization ot the investment market distributes savings along the most nationally productive channels. I do not think that these matter should be left entirely to the chances of private judgement and privat profits, as they are at present”

A Tract on Monetary Reform merupakan buku Keynes yang menegaskan pentingnya kebijakan stabilitas harga. Instabilitas harga memiliki dampak yang berbeda terhadap tiga golongan masyarakat.

1. Investor, dirugikan pada sat terjadi inflasi (kenaikan harga)

2. Pengusaha, dirugikan saat terjadi deflasi

3. Penerima Upah, dirugikan saat terjadi deflasi

Oleh karena itu diperlukan kebijaksanaan tentang Stabilitas Harga oleh pemrintah, karena stabilisasi tidak dapat dilakukan dalam sistim moneter saat itu (standar emas).

Keseimbangan Pendapatan Nasional

Keynes membantah Klasik dimana S = I dalam keadan full employment. Menurut Keynes, dalam kenyataan S ≠ I, dan keseimbangan pendapatan dpat tercapai sebelum full employment.

Contoh Kasus :

Output Perusahaan (FE) Rp. 1.000,- juta (Y) dengan kasus sebagai berikut ;

1. Perusahaan

Menjual 800

Persediaan 200

Keinginan perusahaan tepat sama dengan keinginan Rumah Tangga

2. Konsumen / RT

Membeli 800

Tabungan 200

3. Konsumen / RT

Membeli 700

Tabungan 300

Keinginan tidak sama, bagaimana ?

Terhadap kasus no 3 di atas Klasik dan Keynes memiliki pendapat dan penyelesaian yang berbeda ;

Teori Moneter Modern

Resesi di dunia diperkirakan akan terjadi pada tahun depan atau paling lambat dua tahun lagi. Diperlukan kerangka kebijakan publik yang mampu mengatasi resesi tersebut. Kerangka tersebut adalah teori moneter modern. Berdasarkan teori moneter modern (MMT), peran sistem pembayaran sangatlah vital. Gagasan utama MMT adalah bahwa pemerintah dengan system mata uang fiat dapat dan harus mencetak sebanyak uang yang perlu mereka keluarkan karena mereka tidak dapat bangkrut atau bangkrut kecuali keputusan politik untuk melakukannya diambil. Ini merupakan asumsi dasar dari teori moneter modern, yang pada dasarnya teori ini menekankan kepada kekuatan dari sistem pembayaran untuk membangun perekonomian. Pemikiran tradisional mengatakan, pengeluaran seperti itu secara finansial tidak bertanggung jawab karena utang akan membengkak dan inflasi akan meroket. Tetapi, menurut MMT, utang pemerintah yang besar bukanlah jaminan perekonomian akan runtuh. Fakta empiris memperlihatkan bahwa negara-negara seperti Amerika Serikat dapat mempertahankan defisit yang jauh lebih besar tanpa terganggu oleh defisit anggaran pemerintah yang besar. Pada kenyataannya, defisit atau surplus anggaran yang kecil justru dapat sangat berbahaya dan menyebabkan resesi karena pengeluaran defisit adalah apa yang dikenal dengan efek pengganda dalam perekonomian. Efek pengganda dalam perekonomian akan berjalan mulus jika sistem pembayaran dalam perekonomian juga mulus sehingga kecepatan uang beredar juga akan menjadi maksimum. Ahli teori MMT menjelaskan bahwa utang hanyalah uang yang dimasukkan pemerintah ke dalam perekonomian dan tidak dikenakan pajak. Mereka juga berpendapat bahwa membandingkan anggaran pemerintah dengan anggaran rata-rata rumah tangga adalah sebuah kesalahan. Para pendukung teori MMT mengakui bahwa inflasi secara teoritis merupakan hasil yang mungkin dari pengeluaran tersebut. Namun secara empiris, mereka mengatakan itu sangat tidak mungkin, dan dapat dieleminasi dengan keputusan kebijakan moneter yang tepat yang tidak bersifat dovish di masa depan jika diperlukan. Mereka sering mengutip contoh Jepang yang memiliki utang publik, jauh lebih tinggi daripada Amerika Serikat, tetapi tidak mengalami krisis berupa depresi ekonomi. Bahkan perkembangan sistem pembayaran Jepang juga semakin pesat seiring dengan perkembangan teknologi pendukung sistem pembayaran itu sendiri. Menurut MMT, satu-satunya batasan yang dimiliki pemerintah dalam hal pengeluaran adalah ketersediaan sumber daya nyata, seper ti misalnya pekerja, perlengkapan konstruksi, dan tanah. Ketika pengeluaran pemerintah terlalu besar terkait dengan sumber daya yang tersedia, inflasi dapat melonjak jika pembuat keputusan tidak cermat. Pajak menciptakan permintaan berkelanjutan untuk mata uang dan merupakan alat untuk mengambil uang dari ekonomi yang menjadi terlalu panas, menurut teori MMT. Hal demikian bertentangan dengan gagasan konvensional bahwa pajak terutama dimaksudkan untuk menyediakan uang kepada pemerintah untuk dibelanjakan dalam membangun infrastruktur dan mendanai program kesejahteraan sosial. MMT menyatakan bahwa pemerintah tidak perlu menjual obligasi untuk meminjam uang, karena itu adalah uang yang dapat dibuatnya sendiri. Pemerintah menjual obligasi dalam rangka untuk mengurangi kelebihan cadangan dan mencapai target suku bunga satu malam jangka pendek. Dengan demikian keberadaan obligasi, menurut Mosler yang juga merupakan penemu dari teori MMT, dikatakan sebagai “rekening tabungan di The Fed”, bukan merupakan persyaratan utama bagi pemerintah tetapi pilihan kebijakan. Dalam konteks inflasi, system pembayaran bersifat netral. Pengangguran adalah akibat dari hasil dari pengeluaran pemerintah terlalu sedikit secara relatif terhadap pajak, menurut teori ini. Dikatakan juga oleh teori ini bahwa mereka yang mencari pekerjaan dan tidak dapat menemukan pekerjaan di sektor swasta harus diberi upah minimum, pekerjaan transisi yang didanai oleh pemerintah dan dikelola oleh masyarakat setempat. Tenaga kerja ini akan bertindak sebagai cadangan penyangga untuk membantu pemerintah mengendalikan inflasi dalam perekonomian. Dalam konteks pasar tenaga kerja, peran dari sistem pembayaran juga bersifat netral. Pandangan ekonom pemenang Hadiah Nobel Paul Krugman tentang utang Amerika Serikat mirip dengan banyak teori MMT, tetapi Krugman sangat menentang teori tersebut. Dalam New York Times op-ed pada 2011, ia memperingatkan publik bahwa penerapan teori ini akan menyebabkan hiperinflasi dan investor menolak untuk membeli obligasi pemerintah Amerika Serikat. Krugman mengatakan, “Lakukan perhitungan, dan menjadi jelas bahwa setiap upaya untuk mengekstraksi terlalu banyak dari seigniorage; lebih dari beberapa persen PDB, mengarah ke peningkatan inflasi yang tak terbatas.” Ini tidak akan terjadi, bahkan dengan defisit yang sama, jika pemerintah masih dapat menjual obligasi. Teori ini memberikan ketergantungan yang sangat besar kepada sistem pembayaran khususnya melalui bank komersial. MMT didasarkan pada akun dari “realitas operasional” interaksi antara pemerintah dan bank sentral, dan sektor perbankan komersial. Sebagai pendukung, Scott Fullwiler berpendapat bahwa memahami akuntansi cadangan sangat penting untuk memahami opsi kebijakan moneter. Sistem pembayaran dalam teori moneter apapun memang selalu menjadi titik sentral teori-teori tersebut.

Perbedaan Teori Moneter Klasik, Keynes, dan Modern

KLASIK
Keinginan menabung > investasi ð Output tdk terjual ð harga turun sampai terjual habis ð Upah turun karena produksi berkurang dan buruh tidak beredia menganggur ð Bunga turun karena S > I ð Tabungan turun & konsumsi naik ð S = I dalam keadaan FE
KEYNES
Keinginan menabung > investasi ð Perusahaan mengurangi produksi ð Output akan turun selama S>I, dan berhenti saat S=I ð Tercipta keseimbangan baru dimana Yeq baru < Yeq llama
MODERN
Teori ini memberikan ketergantungan yang sangat besar kepada sistem pembayaran khususnya melalui bank komersial. MMT didasarkan pada akun dari “realitas operasional” interaksi antara pemerintah dan bank sentral, dan sektor perbankan komersial. Sebagai pendukung, Scott Fullwiler berpendapat bahwa memahami akuntansi cadangan sangat penting untuk memahami opsi kebijakan moneter. Sistem pembayaran dalam teori moneter apapun memang selalu menjadi titik sentral teori-teori tersebut.

Senin, 17 Juni 2019

PROSES KOMUNIKASI BISNIS


BAB 11 PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN

A.   Kegiatan Komunikasi Dalam Perusahaan
Apabila pada satu pihak kegiatan komunikasi menjadi suatu mekanisme sosialisasi, integrasidan peningkatan kerjasama, maka pada pihak yang lain kegiatan itu merupakan pencerminan dari situasi sosialisasi dan kerjasama yang dimaksud
Karena itu,pengaruh komunikasi tergantung dari sikap komunikator itu sendiri yaitu untuk tujuan apa komunikasi dilakukan dengan maksud damai atau menimbulkan pertentangan.

B.   Proses Komunikasi Dalam Perusahaan
Setiap proses komunikasi sekurang-kurangnya mempunyai 5 komponen :
  1. Ide atau kejadian yang akan diberitakan
  1. Komunikator yang akan mengadakan kegiatan perumusan berita
  1. Pesan yang dirumuskan dan disalurkan
  1. Menginterprestasikan pesan
  1. Tujuan kegiatan pemberitaan
Dalam hubungan ini perlu disebut pentingnya suatu bagan organisasi yang menjelaskan :
1.    Garis hierarchie atau tingkatan
2.    Wewenang
3.    Hubungan kerja antar bagian
C.   Komunikasi Antar Manusia
Suatu lembaga bisnis harus mampu menciptakan komunikasi antar manusia (human relation) yang kondusif, baik yang bersifat internal (menjalin hubungan baik dengan anggota komunitas) maupun yang bersifat eksternal (menjalin hubungan dengan orang diluar komunitasnya).
Ada kalanya komunikasi interpersonal kurang mencukupi tuntutan bisnis, karena mempunyai target konsumen yang besar dengan segmentasi pasar yang secara geografis sangat luas dan tercerai berai (tidak mengelompok) oleh karena itu tidak perlu ragu – ragu untuk menentukan strategi massa.
Fungsi hubungan masyarakat mengandung 3 unsur yaitu :
1.    Mempengaruhi pendapat
2.    Cara mempengaruhi dengan penyajian yang dapat diterima
3.    Komunikasi yang digunakan dua orang atau timbal balik.
D.        Komunikasi Untuk Menyelesaikan Masalah
Tujuan :
·        untuk mempelajari kapan komunikasi tepat untuk berhubungan dengan masalah – maslah bisnis
·        untuk mempelajari bagaiman cara menciptakan suasana agar pertemuan pertemuan dapat berhasil
·        untuk mempelajari bagaiman menyusun agenda rapat
·        untuk mempelajari bagaimana menyusun sebuah kelompok diskusi
·        untuk mempelajari yang bersifat sebagai pimpinan dan untuk mengetahui keadaan suatu kelompok.
Ada keuntungan dan kerugian dalam metode kelompok, alas an utama yang sering disebutkan untuk menggunakan metode – metode kelompok antara lain :
1.    keputusan yang berkualitas lebih baik.
2.    keputusan kelompok membuat perkembangan dukungan yang lebih besar.
3.    keputusan kelompok dapat menghasilkan suatu tekad yang kuat untuk melaksanakan keputusan tersebut.
4.    metode rapat atau kelompok menimbulkan resiko yang lebih efektif dalam proses pengambilan keputusan.
Adapun kerugian metode kelompok ini ada sejumlah pembatasan untuk mempertimbangkannya :
1.    metode kelompok memakan waktu yang cukup panjang.
2.    metode kelompok atau rapat meminta keahlian atau ketrampilan pemimpin.
3.    keputusan kelompok kadang – kadang menggambarkan rata – rata keahlian dalam kelompok.
4.    keputusan kelompok dapat membuat kesalahan dalam menghasilkan dugaan.
Salah satu cara terbaik untuk memudahkan kelompok yang efektif adalah dengan menciptakan suatu lingkungan yang baik dalam mencapai tujuan. Ada beberapa factor yang perlu diperhtikan, antara lain :
1.    motivasi
Sebuah kelompok akan mendapatkan awal yang baik jika para anggotanya mempunyai rasa saling memerlukan dan motivasi untuk mengadakan rapat.
2.  lokasi rapat
3.  merencanakan rapat
Perencanaan adalah salah satu elemen suatu pokok kesuksesan rapat kelompok.







Nama Sumber : E-Learning Gunadarma
Judul               : Proses Komunikasi Dalam Perusahaan
Hal                  : Bab 8 no 93

Senin, 29 April 2019

Contoh proses dari unsur komunikasi bisnis

CONTOH PROSES DARI UNSUR KOMUNIKASI BISNIS

Pengertian Unsur-Unsur Komunikasi Menurut Ahli
Menurut Aristoteles, ada tiga unsur komunikasi yaitu siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkannya.

Pandangan Aristoteles ini menurut sebagian besar para ahli komunikasi dinilai lebih tepat untuk mendukung suatu proses komunikasi publik dalam bentuk pidato atau retorika.

Hal ini disebabkan pada zaman Aristoteles retorika menjadi bentuk komunikasi yang sangat populer bagi masyarakat Yunani pada saat itu.

 

Unsur Komunikasi Menurut Claude E Shannon & Warren Weaver

Unsur komunikasi yaitu pengiriman, transmitter, penerima, tujuan, dan signal. Kesimpulan tersebut berdasarkan atas studi yang mereka lakukan mengenai pengiriman pesan radio dan telpon.

 

Unsur Komunikasi Menurut Charles Osgood Gerald Miller & Melvin L De Fluer

Mereka menambahkan efek dan umpan balik sebagai unsur unsur komunikasi. Umpan balik dan efek sebagai unsur komunikasi yang nantinya akan lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa.

 

Unsur Komunikasi Menurut Joseph de Vito, Sereno, Erika Vora

Mereka menilai lingkungan adalah unsur komunikasi yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.

Unsur-unsur Komunikasi
Terdapat beberapa unsur komunikasi, antara lainnya adalah :
1. Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau interaksi.

Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab dari proses komunikasi yang sedang berlangsung. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

2. Pesan atau Informasi
Pesan atau informasi merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan bisa berupa sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau sebuah perantara lainnya.

Pesan ini mempunyai inti, yaitu mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. Inti pesan akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi tersebut.

3. Sarana Komunikasi atau Channel
Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi.

Pemilihan sarana atau media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.

4. Komunikan atau Receiver
Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang atau lebih dan bisa pula dalam bentuk kelompok.

Dalam sebuah proses komunikasi, komunikasi merupakan elemen penting karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk bisa mengerti pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.

5. Umpan Balik atau Feedback
Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang diberikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan akan terus menerus bertukar peran.

6. Dampak atau Effect
Dampak adalah efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.

Dampak atau effect sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, public opinion, ataupun majority opinion.

Namun semua itu mengarah kepada perubahan yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.


 
Keterangan:
·         Encoding adalah proses penyandian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambing.
·         Decoding adalah proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
·         Noise adalah gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya

Contoh Proses dari Unsur-unsur Komunikasi dalam Bisnis
Contoh Proses Komunikasi Bisnis Pesan bisnis merupakan satu pesan atau surat yang digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai penyelenggaraan kegiatan bisnis baik secara tertulis maupun tidak tertulis dari pengirim kepada penerima, bisa perseorangan maupun organisasi.
Didalam komunikasi bisnis sendiri adanya pesan bisnis dianggap penting demi dapat mencapai tujuan bisnis maupun harapan yang ingin dicapai. Tanpa adanya pesan bisnis maka informasi-informasi yang seharusnya disampaikan tidak dapat tersampaikan.
Pesan bisnis sendiri dapat melalui dua macam-macam media komunikasi, yaitu media komunikasi tertulis dan juga media komunikasi lisan. Berikut ini ada beberapa contoh pesan bisnis dalam komunikasi bisnis yang akan dibahas secara lengkap dan jelas.
1. Surat Penawaran Kerja Sama
Contoh pesan bisnis dalam komunikasi bisnis yang pertama adalah melalui surat. Surat yang dimaksud disini adalah surat yang mengandung informasiinformasi yang berkaitan dengan kegiatan bisnis, baik penawaran kerjasama bisnis maupun penawaran produk yang dihasilkan. Salah satu contoh yang paling mudah adalah adanya surat penawaran kerjasama, dimana satu perusahaan menawarkan kerjasama dalam suatu bidang tertentu kepada perusahan lainnya yang dianggap masih dalam kegiataan bisnis yang sama. Penawaran kerjasama ini juga biasanya akan bertujuan untuk memajukan kegiatan bisnis perusahaan secara bersama-sama demi laba yang semakin besar. Surat penawaran ini juga merupakan salah satu contoh pesan persuasif dalam komunikasi bisnis.
2. E-mail Penawaran Produk
Semakin adanya kemajuan teknologi juga lebih memudahkan pesan-pesan bisnis untuk tersampaikan, salah satunya melalui e-mail sebagai salah satu contoh media komunikasi modern.
Salah satu contohnya adalah e-mail bisnis mengenai penawaran produk. Suatu perusahan melalui divisi marketingnya akan banyak menawarkan produk-produk yang dihasilkannya melalui e-mail. Sebagai contoh seperti banyak perusahaan-perusahaan e-commerce yang akan mengirimkan notifikasi mengenai produk-produk barunya melalui e-mail pada para pelanggannya.
3. Laporan Perusahaan
Tidak hanya yang berkaitan dengan penawaran kerjasama maupun penawaran produk saja, tetapi laporan-laporan perusahaan, memo perusahaan, dan lain sebagainya yang masih didalam lingkup kegiatan bisnis yang berjalan juga termasuk sebagai pesan bisnis. Mengapa demikian? Karena didalamnya masih mengandung informasiinformasi mengenai kegiatan bisnis yang berlangsung dalam suatu perusahaan atau organisasi. Oleh sebab itu, laporan perusahaan juga menjadi contoh pesan bisnis yang ada dalam komunikasi bisnis.
4. Pertemuan atau Pidato
Pernahkah anda datang pada grand launching produk komunikasi seperti handphone? Kegiataan ini banyak dilakukan oleh perusahaan apple atau samsung yang ingin melunjurkan produk terbaru mereka. Melalui pertemuan yang dilakukan tersebut, didalamnya juga sebenarnya terdapat pesan bisnis yang disampaikan dimana juga bertujuan untuk mempengaruhi audience untuk membeli produk terbaru mereka. Pidato yang disampaikan mengenai kualifikasi atau informasi-informasi mengenai produk-produk terbaru mereka yang akan diluncurkan juga merupakan suatu pesan bisnis melalui media komunikasi lisan.
5. Telemarketing
Tidak hanya melalui suatu pertemuan atau pidato saja, media komunikasi lisan juga banyak digunakan untuk penyampaian pesan bisnis seperti melalui telemarketing. Jadi suatu perusahaan biasanya akan memiliki divisi telemarekting sendiri yang bertujuan untuk menawarkan produk kepada konsumen maupun mengajukan kerjasama dengan perusahaan lain yang dilakukan melalui telfon.

Referensi:
Buku Komunikasi Bisnis, Oleh Djoko Purwanto, M.B.A, Penerbit Erlangga, cetakan tahun 2006

Minggu, 31 Maret 2019

Komunikasi Bisnis 1



1.KONSEP DASAR DAN PERANAN KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk berhubungan satu dengan
yang lain secara otomatis. Sehingga sering terlupakan bahwa keterampilan
berkomunikasi adalah merupakan hasil dari belajar manusia. Keinginan untuk berhubungan satu sama lain adalah karena pada hakekatnya naluri manusia itu selalu hidup berkawan atau berkelompok serta bersosialisasi.
Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-
kegiatan yang kaitannya dengan masalah hubungan atau diartikan pula sebagai
saling tukar menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan
kontak antara manusia baik individu maupun kelompok .
peranan komunikasi dapat diformulasikan
sebagai berikut :
l. sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian
2. sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan (komunikator)
Oleh sebab itu adalah penting bagi semua pihak untuk secara bersama- sama berusaha menciptakan KOMUNIKASI YANG BAIK dan SEHAT . Komunikasi yang sehat merupakan kondisi bagi lancarnya aktivitas dunia bisnis atau dunia usaha.
.Pada dasarnya konsep dasar komunikasi meliputi :
1. Proses Komunikosi
Proses komunikasi berjalan antara orang dengan orang atau dengan kelompok. Dalam komunikasi antar personal ini, akan menyebabkan terjadinya proses encoding dan decoding. Encoding artinya menjabarkan atau  menggantikan ide kedalam bentuk bahasa, sedangkan decoding adalah sebaliknya, yaitu menjabarkan dari bahasa kedalam bentuk ide. Suatu
.
2. Elemen-elemen komunikasi
Murphy menyatakan elemen komunikasi adalah :
a. Sender—write, speker, encoder ( pengirim, penulis, pembicara, pembuat pesan )
b. Message ( pesan )
c. Medium-letter, memo, report, speech, chart, etc ( media surat, memo, laporan, materi
pembicaraan, peta dan sebagainya )
d. Receiver—reader, listener, perceiver, decoder ( penerima, pembicara , pendengar,
pengamat )
3. Motivasi untuk komunikasi
Orang mencoba mencari informasi dan berkomunikasi karena didorong oleh motivasi untuk :
a. Mengurangi ketidakpastian
b. Memecahkan masalah
c. Meningkatkan keyakinan
d. Kontrol situasi
e. Balikan ( feedback )

2.TUJUAN KOMUNIKASI
Memberikan sebuah informasi dalam hal bisnis kepada pihak yang lainnya. Misalnya sebuah perusahaan yang sedang membutuhkan karyawan baru untuk memegang sekretaris di kantor cabangnya. Perusahaan itu membuat sebuah iklan lowongan pekerjaan di berbagai media. Nah, media yang dipilih adalah alat komunikasi bisnis yang berguna untuk membagikan informasi mengenai lowongan kerja perusahaan kepada publik.
Komunikasi bisnis juga memiliki tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pihak lain agar dapat dicerna atau dipahami dengan benar. Biasanya dilakukan dalam hal yang berhubungan dengan negosiasi dalam dunia bisnis.
Tujuan lainnya adalah untuk melakukan sebuah kerjasama antar pebisnis. Dengan kerjasama, perusahaan akan mudah berkembang. Seiring dengan kemajuan teknologi, kerjasama dengan perusahaan asing semakin mudah dilakukan karena adanya media-media komunikasi seperti telepon genggam, email dan masih banyak lagi. Untuk mencapai tujuan komunikasi bisnis yang efektif dengan perusahaan asing, adanya teknologi menjadi sebuah kewajiban dalam melakukan kolaborasi bisnis dengan mudah.
KOMPONEN DASAR KOMUNIKASI
Yang dimaksud dengan proses komunikasi adalah kombinasi dari berbagai tahap-tahap komunikasi yang masing-masing berpotensi menemui hambatan-hambatan komunikasi dalam rangka mencapai komunikasi yang efektif. Jalannya proses komunikasi beserta komponen-komponen komunikasi pendukungnya telah coba digambarkan oleh para ahli melalui model-model komunikasi. Yang dimaksud dengan model komunikasi adalah grafis yang dirancang untuk menjelaskan cara kerja dari berbagai variabel yang ada. Beberapa model komunikasi yang telah kita kenal adalah model komunikasi Aristotelesmodel komunikasi Lasswellmodel komunikasi Berlo, model komunikasi Shannon dan Weaver, model komunikasi Barlund, dan model
Proses komunikasi selalu melibatkan beberapa komponen dan tahapan, yaitu source, message, encoding, channel, decoding, receiver, feedback, context, noise, dan effect.
1.Komunikator /Sumber/Pengirim Pesan (Communicator/Source/Sender)
Dalam proses komunikasi, yang menjadi sumber komunikasi adalah sender atau pengirim pesan. Komunikator adalah seseorang yang mengirimkan pesan. Terdapat beberapa faktor dalam diri komunikator yang menentukan efektivitas komunikasi yaitu sikap komunikator dan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna. Yang dimaksud dengan sikap komunikator adalah bahwa komunikator harus memiliki sikap yang positif. Sementara itu, yang dimaksud dengan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna yang dilakukan oleh komunikator adalah bahwa pemilihan simbol-simbol yang tepat bergantung pada siapa yang menjadi khalayak sasaran dan bagaimana situasi lingkungan komunikasi .
Dengan demikian, untuk menjadi komunikator yang baik, terdapat beberapa hal yang harus kita pertimbangkan, diantaranya adalah :
·         kita harus mengenali siapa yang menjadi komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
·         pesan yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran harus jelas.
·         kita juga harus memahami mengapa kita mengirimkan pesan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
·         hasil apakah yang kita harapkan.
Jika sebagai komunikator kita tidak mempertimbangkan hal-hal di atas, maka proses komunikasi akan menemui kegagalan.
2. Pesan (Message)
Yang dimaksud dengan pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif, maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan kemungkinan respon yang diberikan oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran terhadap pesan yang dikirimkan.
Hal ini sangat penting baik dalam komunikasi tatap muka maupun komunikasi bermedia. Tanpa adanya pesan, maka kita tidak memiliki alasan untuk melakukan komunikasi. Jika kita tidak dapat mengemas informasi dengan baik, maka kita belum siap untuk memulai proses komunikasi
3. Encoding
Encoding adalah proses mengambil pesan dan mengirim pesan ke dalam sebuah bentuk yang dapat dibagi dengan pihak lain. Informasi yang akan disampaikan harus dapat di-encode atau dipersiapkan dengan baik. Sebuah pesan harus dapat dikirimkan dalam bentuk dimana komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran mampu melakukan decode atau pesan tidak akan dapat dikirimkan.
Untuk dapat melakukan encode sebuah pesan, maka kita sebagai komunikator harus memikirkan apa yang komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran butuhkan agar dapat memahami atau melakukan decode sebuah pesan. Kita harus menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dimengerti dan konteks yang dikenal baik oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Orang yang melakukan encode disebut dengan encoder.
4. Media atau Saluran Komunikasi (Channel)
Media atau saluran komunikasi adalah media atau berbagai media yang kita gunakan untuk mengirimkan pesan. Jenis pesan yang kita miliki dapat membantu kita untuk menentukan media atau saluran komunikasi yang akan kita gunakan. Yang termasuk ke dalam media atau saluran komunikasi adalah kata-kata yang diucapkan, kata-kata yang tercetak, media elektronik, atau petunjuk nonverbal. Dalam komunikasi modern, yang dimaksud media atau saluran komunikasi sebagian besar merujuk pada media komunikasi massa seperti radio, televisi, dan lain-lain serta internet sebagai media komunikasi. Pemilihan media atau saluran komunikasi yang tepat dapat menentukan sukses tidaknya komunikasi yang kita lakukan .
5. Decoding
Decoding terjadi ketika komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran menerima pesan yang telah dikirimkan. Dibutuhkan keterampilan komunikasi untuk melakukan decode sebuah pesan dengan baik, kemampuan membaca secara menyeluruh, mendengarkan secara aktif, atau menanyakan atau mengkonfirmasi ketika dibutuhkan.
Jika sebagai komunikator kita menemui orang yang mengalami kesulitan atau kelemahan dalam keterampilan komunikasi, maka kita perlu untuk mengirim ulang pesan dengan cara berbeda. Atau, kita dapat membantu komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran untuk memahami pesan dengan cara memberikan informasi tambahan yang bersifat menjelaskan atau mengklarifikasi. Orang yang menerima pesan disebut dengan decoder.
6. Komunikate/Penerima pesan (Communicatee/Receiver)
Komunikasi tidak akan terjadi tanpa kehadiran komunikate/penerima pesan. Ketika komunikate/penerima pesan menerima sebuah pesan, maka ia akan menafsirkan pesan, dan memberikan makna terhadap pesan yang diterima. Komunikasi dapat dikatakan berhasil manakala komunikate/penerima pesan/ menerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator.
7. Umpan Balik (Feedback)
Apapun media atau saluran komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan pesan, kita dapat menggunakan umpan balik untuk membantu kita menentukan sukses tidaknya komunikasi yang kita lakukan. Jika kita berada dalam komunikasi tatap muka dengan komunikate/penerima pesan, maka kita dapat membaca bahasa tubuh dan memberikan pertanyaan untuk memastikan pemahaman. Jika kita berkomunikasi secara tertulis maka kita dapat mengetahui sukses tidaknya komunikasi melalui respon atau tanggapan yang kita peroleh dari komunikate/penerima pesan.
Dalam beberapa kasus, umpan balik memiliki peran yang tak ternilai dalam membantu kita sebagai komunikator untuk memperbaiki keterampilan komunikasi. Kita dapat belajar apa yang berjalan dengan baik dan apa yang tidak sehingga kita dapat berlaku secara efisien ketika kita melakukan komunikasi di lain waktu.
8. Konteks (Context)
Yang dimaksud dengan konteks dalam proses komunikasi adalah situasi dimana kita melakukan komunikasi. Konteks dapat berupa lingkungan dimana kita berada dan dimana komunikate/penerima pesan berada, budaya organisasi, dan berbagai unsur atau elemen seperti hubungan antara komunikator dan komunikate. Komunikasi yang kita lakukan dengan rekan kerja bisa jadi tidak sama jika dibandingkan dengan ketika kita berkomunikasi dengan atasan kita. Sebuah konteks dapat membantu menentukan gaya kita berkomunikasi.
9. Gangguan (Noise)
Dalam proses komunikasi, gangguan atau interferensi dalam proses encode atau decode dapat mengurangi kejelasan komunikasi. Gangguan dalam proses komunikasi dapat berupa gangguan fisik seperti suara yang sangat keras, atau perilaku yang tidak biasa. Gangguan dalam proses komunikasi juga dapat berupa gangguan mental, gangguan psikologis, atau gangguan semantik. Dalam proses komunikasi, gangguan dapat berupa segala sesuatu yang dapat mengganggu dalam proses penerimaan, penafsiran, atau penyediaan umpan balik tentang sebuah pesan.
10. Efek (Effect)
Yang dimaksud dengan efek dalam proses komunikasi adalah pengaruh atau dampak yang ditimbulkan komunikasi yang dapat berupa sikap atau tingkah laku komunikate/penerima pesan. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sikap serta tingkah laku komunikate/penerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator. Namun, apabila efek yang diharapkan oleh komunikator dari komunikate/penerima pesan tidak sesuai maka dapat dikatakan komunikasi menemui kegagalan.
MACAM-MACAM KOMUNIKASI
1. Komunikasi Menurut Penyampaiannya
Adapun macam-macam komunikasi menurut penyampaiannya adalah:
a. Komunikasi lisan
Apa itu komunikasi lisan? Komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak ada batas jaraknya. Contohnya: rapat, wawancara, atau dua orang yang sedang mengobrol. Atau dalam sisi yang lain juga terjadi secara tidak langsung karena terpisah jarak, contoh berbicara lewat telepon.
b. Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis ini sudah sangat familiar pada zaman kita sekarang, bisa melalui whatsaap atau bbm. atau yang klasik yaitu melalui surat. Dalam contoh yang lain ada dalam bentuk naskah, gambar/foto yang diberi tulisan atau kata-kata atau yang termasuk juga adalah spanduk yang biasa digunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Ada hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi secara tertulis, yaitu sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu sendiri, selain itu juga harus dipertimbangkan resiko dari apa yang ditulis, misalnya, amankah tulisan ini atau mudah di mengertikah tulisan ini, dll.
2. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
Dalam berkomunikasi juga terdapat maksud yang komunikator. Dalam berkomunikasi apabila tidak ada inisiatif dari komunikator, maka maksud terlaksanakannya tidak akan tercapai, contohnya adalah:
·         Berpidato
·         Memberi saran
·         Memerintah sesuatu untuk dilakukan
·         Memberikan ceramah
·         Wawancara
Dari contoh diatas diketahui bahwa inisiatif dari komunikator adalah faktor penting dalam terjadinya sebuah komunikasi.
3. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup
Salah satu macam komunikasi juga adalah komunikasi yang terbatas pada ruang lingkup yang ada. Maka dari itu, komunikasi berdasar ruang ini terbagi menjadi:
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang mana komunikasi ini terjadi antara individu dalam lingkup itu. Dalam aplikasinya komunikasi internal ini biasanya ada tiga jenis:
· Komunikasi vertikal, biasanya terjadi dalam bentuk atasan ke bawahan seperti perintah bos, teguran, peringatan, dll
· Komunikasi horizontal, biasanya terjadi dalam lingkup organisasi atau kantor sukarelawan yang semuanya sejajar.
· Komunikasi diagonal, biasanya terjadi didalam ruang lingkup organisasi atau kantor.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjalin antara organisasi atau organisasi dengan masyarakat dalam berbagai bentuk, misalnya:
·         pameran, publikasi
·         konferensi pers
·         siaran televisi, radio
·         pengabdian, bakti sosial
4.Jenis jenis komunikasi menurut jaringan kerja
Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan dapat  terlaksana menurut sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja yang dinanungi. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi
1.      Komunikasi jaringan kerja rantai : Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
2.      Komunikasi jaringan kerja lingkaran : Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
3.      Komunikasi jaringan bintang : Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih pendek.
5Jenis jenis komunikasi menurut peranan individu
Komunikasi yang dilakukan seseorang atau individu kepada pihak-pihak lain baik secara kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
1.      Komunikasi antara individu dengan individu yang lain
2.      Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
3.      Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih
6.Jenis jenis komunikasi menurut perilakunya
Komunikasi dipelari oleh manusia melalui proses kehidupannya, melaui belajar, bersosial dan lain sebagainya yang tentunya akan secara otomatis dipengaruhi oleh perilaku dan posisi seseorang didalam masyarakat, berikut merupakan jenis komunikasi menurut perilakunya:
1.      Komunikasi formal : Komunikasi formal biasanya terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi seperti ini biasanya sudah mempunyai aturan dan tata caranya sendiri menurut rules dari organisasi atau perusahaanya.
2.      Komunikasi informal : Komunikasi informal terjadi dalam suatu oraganisasi yang tidak ditentukan dalam struktur organisai dan tidak dapat pengakuan resmi yang juga tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi yang bersangkutan, misalnya adalah obrolan antar teman, desa-desus dan lain sebagainya.
3.      Komunikasi nonformal : Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Komunikasi Bisnis.BAB 2, EDISI KE 2, Drs. Djoko purwanto, M.B.A, http://www.ilmusahid.com/2015/09/pengertian-komunikasi-tujuan-komunikasi.html?m=1 , http://desyanttgunadarma.blogspot.co.id/2016/06/jenis-jenis-komunikasi.html.