1.KONSEP DASAR DAN PERANAN KOMUNIKASI
Komunikasi
merupakan kegiatan manusia untuk berhubungan satu dengan
yang
lain secara otomatis. Sehingga sering terlupakan bahwa keterampilan
berkomunikasi
adalah merupakan hasil dari belajar manusia. Keinginan untuk berhubungan satu
sama lain adalah karena pada hakekatnya naluri manusia itu selalu hidup berkawan
atau berkelompok serta bersosialisasi.
Komunikasi
pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-
kegiatan
yang kaitannya dengan masalah hubungan atau diartikan pula sebagai
saling
tukar menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan
kontak
antara manusia baik individu maupun kelompok .
peranan
komunikasi dapat diformulasikan
sebagai
berikut :
l.
sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian
2.
sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan (komunikator)
Oleh
sebab itu adalah penting bagi semua pihak untuk secara bersama- sama berusaha
menciptakan KOMUNIKASI YANG BAIK dan SEHAT . Komunikasi yang sehat merupakan
kondisi bagi lancarnya aktivitas dunia bisnis atau dunia usaha.
.Pada
dasarnya konsep dasar komunikasi meliputi :
1.
Proses Komunikosi
Proses
komunikasi berjalan antara orang dengan orang atau dengan kelompok. Dalam
komunikasi antar personal ini, akan menyebabkan terjadinya proses encoding dan
decoding. Encoding artinya menjabarkan atau menggantikan ide kedalam
bentuk bahasa, sedangkan decoding adalah sebaliknya, yaitu menjabarkan dari
bahasa kedalam bentuk ide. Suatu
.
2.
Elemen-elemen komunikasi
Murphy
menyatakan elemen komunikasi adalah :
a.
Sender—write, speker, encoder ( pengirim, penulis, pembicara, pembuat pesan )
b.
Message ( pesan )
c.
Medium-letter, memo, report, speech, chart, etc ( media surat, memo, laporan,
materi
pembicaraan,
peta dan sebagainya )
d.
Receiver—reader, listener, perceiver, decoder ( penerima, pembicara , pendengar,
pengamat
)
3.
Motivasi untuk komunikasi
Orang
mencoba mencari informasi dan berkomunikasi karena didorong oleh motivasi untuk
:
a.
Mengurangi ketidakpastian
b.
Memecahkan masalah
c.
Meningkatkan keyakinan
d.
Kontrol situasi
e.
Balikan ( feedback )
2.TUJUAN
KOMUNIKASI
Memberikan
sebuah informasi dalam hal bisnis kepada pihak yang lainnya. Misalnya sebuah
perusahaan yang sedang membutuhkan karyawan baru untuk memegang sekretaris di
kantor cabangnya. Perusahaan itu membuat sebuah iklan lowongan pekerjaan di
berbagai media. Nah, media yang dipilih adalah alat komunikasi bisnis yang
berguna untuk membagikan informasi mengenai lowongan kerja perusahaan
kepada publik.
Komunikasi
bisnis juga memiliki tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pihak lain agar
dapat dicerna atau dipahami dengan benar. Biasanya dilakukan dalam hal yang
berhubungan dengan negosiasi dalam dunia bisnis.
Tujuan
lainnya adalah untuk melakukan sebuah kerjasama antar pebisnis. Dengan
kerjasama, perusahaan akan mudah berkembang. Seiring dengan kemajuan teknologi,
kerjasama dengan perusahaan asing semakin mudah dilakukan karena adanya
media-media komunikasi seperti telepon genggam, email dan masih banyak lagi.
Untuk mencapai tujuan komunikasi bisnis yang efektif dengan perusahaan asing,
adanya teknologi menjadi sebuah kewajiban dalam melakukan kolaborasi bisnis
dengan mudah.
KOMPONEN
DASAR KOMUNIKASI
Proses
komunikasi selalu melibatkan beberapa komponen dan tahapan, yaitu source,
message, encoding, channel, decoding, receiver, feedback, context, noise,
dan effect.
1.Komunikator /Sumber/Pengirim Pesan
(Communicator/Source/Sender)
Dalam
proses komunikasi, yang menjadi sumber komunikasi adalah sender atau
pengirim pesan. Komunikator adalah seseorang yang mengirimkan pesan. Terdapat
beberapa faktor dalam diri komunikator yang menentukan efektivitas komunikasi
yaitu sikap komunikator dan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna. Yang
dimaksud dengan sikap komunikator adalah bahwa komunikator harus memiliki sikap
yang positif. Sementara itu, yang dimaksud dengan pemilihan berbagai simbol
yang penuh makna yang dilakukan oleh komunikator adalah bahwa pemilihan simbol-simbol
yang tepat bergantung pada siapa yang menjadi khalayak sasaran dan bagaimana
situasi lingkungan komunikasi .
Dengan
demikian, untuk menjadi komunikator yang baik, terdapat beberapa hal yang harus
kita pertimbangkan, diantaranya adalah :
· kita
harus mengenali siapa yang menjadi komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
· pesan
yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran harus
jelas.
· kita
juga harus memahami mengapa kita mengirimkan pesan kepada komunikate/penerima
pesan/khalayak sasaran.
· hasil
apakah yang kita harapkan.
Jika
sebagai komunikator kita tidak mempertimbangkan hal-hal di atas, maka proses
komunikasi akan menemui kegagalan.
2. Pesan (Message)
Yang
dimaksud dengan pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada
komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat
berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif,
maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima
pesan/khalayak sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan
kemungkinan respon yang diberikan oleh komunikate/penerima pesan/khalayak
sasaran terhadap pesan yang dikirimkan.
Hal
ini sangat penting baik dalam komunikasi tatap muka maupun komunikasi bermedia.
Tanpa adanya pesan, maka kita tidak memiliki alasan untuk melakukan komunikasi.
Jika kita tidak dapat mengemas informasi dengan baik, maka kita belum siap
untuk memulai proses komunikasi
3. Encoding
Encoding adalah
proses mengambil pesan dan mengirim pesan ke dalam sebuah bentuk yang dapat
dibagi dengan pihak lain. Informasi yang akan disampaikan harus dapat di-encode atau
dipersiapkan dengan baik. Sebuah pesan harus dapat dikirimkan dalam bentuk
dimana komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran mampu melakukan decode atau
pesan tidak akan dapat dikirimkan.
Untuk
dapat melakukan encode sebuah pesan, maka kita sebagai
komunikator harus memikirkan apa yang komunikate/penerima pesan/khalayak
sasaran butuhkan agar dapat memahami atau melakukan decode sebuah
pesan. Kita harus menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dimengerti dan
konteks yang dikenal baik oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
Orang yang melakukan encode disebut dengan encoder.
4. Media atau Saluran Komunikasi (Channel)
Media
atau saluran komunikasi adalah media atau berbagai media yang kita gunakan
untuk mengirimkan pesan. Jenis pesan yang kita miliki dapat membantu kita untuk
menentukan media atau saluran komunikasi yang akan kita gunakan. Yang termasuk
ke dalam media atau saluran komunikasi adalah kata-kata yang diucapkan,
kata-kata yang tercetak, media elektronik, atau petunjuk nonverbal. Dalam komunikasi
modern, yang dimaksud media atau saluran komunikasi sebagian besar
merujuk pada media komunikasi massa seperti radio, televisi, dan lain-lain
serta internet
sebagai media komunikasi. Pemilihan media atau saluran komunikasi
yang tepat dapat menentukan sukses tidaknya komunikasi yang kita lakukan .
5. Decoding
Decoding terjadi
ketika komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran menerima pesan yang telah
dikirimkan. Dibutuhkan keterampilan komunikasi untuk melakukan decode sebuah
pesan dengan baik, kemampuan membaca secara menyeluruh, mendengarkan secara
aktif, atau menanyakan atau mengkonfirmasi ketika dibutuhkan.
Jika
sebagai komunikator kita menemui orang yang mengalami kesulitan atau kelemahan
dalam keterampilan komunikasi, maka kita perlu untuk mengirim ulang pesan
dengan cara berbeda. Atau, kita dapat membantu komunikate/penerima
pesan/khalayak sasaran untuk memahami pesan dengan cara memberikan informasi
tambahan yang bersifat menjelaskan atau mengklarifikasi. Orang yang menerima
pesan disebut dengan decoder.
6. Komunikate/Penerima pesan (Communicatee/Receiver)
Komunikasi
tidak akan terjadi tanpa kehadiran komunikate/penerima pesan. Ketika
komunikate/penerima pesan menerima sebuah pesan, maka ia akan menafsirkan
pesan, dan memberikan makna terhadap pesan yang diterima. Komunikasi dapat
dikatakan berhasil manakala komunikate/penerima pesan/ menerima pesan sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh komunikator.
7. Umpan Balik (Feedback)
Apapun
media atau saluran komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan pesan, kita
dapat menggunakan umpan balik untuk membantu kita menentukan sukses tidaknya
komunikasi yang kita lakukan. Jika kita berada dalam komunikasi tatap muka
dengan komunikate/penerima pesan, maka kita dapat membaca bahasa tubuh dan
memberikan pertanyaan untuk memastikan pemahaman. Jika kita berkomunikasi
secara tertulis maka kita dapat mengetahui sukses tidaknya komunikasi melalui
respon atau tanggapan yang kita peroleh dari komunikate/penerima pesan.
Dalam
beberapa kasus, umpan balik memiliki peran yang tak ternilai dalam membantu
kita sebagai komunikator untuk memperbaiki keterampilan komunikasi. Kita dapat
belajar apa yang berjalan dengan baik dan apa yang tidak sehingga kita dapat
berlaku secara efisien ketika kita melakukan komunikasi di lain waktu.
8. Konteks (Context)
Yang
dimaksud dengan konteks dalam proses komunikasi adalah situasi dimana kita
melakukan komunikasi. Konteks dapat berupa lingkungan dimana kita berada dan
dimana komunikate/penerima pesan berada, budaya organisasi, dan berbagai unsur
atau elemen seperti hubungan antara komunikator dan komunikate. Komunikasi yang
kita lakukan dengan rekan kerja bisa jadi tidak sama jika dibandingkan dengan
ketika kita berkomunikasi dengan atasan kita. Sebuah konteks dapat membantu
menentukan gaya kita berkomunikasi.
9. Gangguan (Noise)
Dalam
proses komunikasi, gangguan atau interferensi dalam proses encode atau decode dapat
mengurangi kejelasan komunikasi. Gangguan dalam proses komunikasi dapat berupa
gangguan fisik seperti suara yang sangat keras, atau perilaku yang tidak biasa.
Gangguan dalam proses komunikasi juga dapat berupa gangguan mental, gangguan
psikologis, atau gangguan semantik. Dalam proses komunikasi, gangguan dapat
berupa segala sesuatu yang dapat mengganggu dalam proses penerimaan,
penafsiran, atau penyediaan umpan balik tentang sebuah pesan.
10. Efek (Effect)
Yang
dimaksud dengan efek dalam proses komunikasi adalah pengaruh atau dampak yang
ditimbulkan komunikasi yang dapat berupa sikap atau tingkah laku
komunikate/penerima pesan. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sikap
serta tingkah laku komunikate/penerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh komunikator. Namun, apabila efek yang diharapkan oleh komunikator dari
komunikate/penerima pesan tidak sesuai maka dapat dikatakan komunikasi menemui
kegagalan.
MACAM-MACAM
KOMUNIKASI
1.
Komunikasi Menurut Penyampaiannya
Adapun
macam-macam komunikasi menurut penyampaiannya adalah:
a.
Komunikasi lisan
Apa
itu komunikasi lisan? Komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara
langsung dan tidak ada batas jaraknya. Contohnya: rapat, wawancara, atau dua
orang yang sedang mengobrol. Atau dalam sisi yang lain juga terjadi secara
tidak langsung karena terpisah jarak, contoh berbicara lewat telepon.
b.
Komunikasi tertulis
Komunikasi
tertulis ini sudah sangat familiar pada zaman kita sekarang, bisa melalui
whatsaap atau bbm. atau yang klasik yaitu melalui surat. Dalam contoh yang lain
ada dalam bentuk naskah, gambar/foto yang diberi tulisan atau kata-kata atau
yang termasuk juga adalah spanduk yang biasa digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada banyak orang.
Ada
hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi secara tertulis, yaitu
sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu sendiri, selain itu
juga harus dipertimbangkan resiko dari apa yang ditulis, misalnya, amankah
tulisan ini atau mudah di mengertikah tulisan ini, dll.
2.
Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
Dalam
berkomunikasi juga terdapat maksud yang komunikator. Dalam berkomunikasi
apabila tidak ada inisiatif dari komunikator, maka maksud terlaksanakannya
tidak akan tercapai, contohnya adalah:
· Berpidato
· Memberi
saran
· Memerintah
sesuatu untuk dilakukan
· Memberikan
ceramah
· Wawancara
Dari
contoh diatas diketahui bahwa inisiatif dari komunikator adalah faktor penting
dalam terjadinya sebuah komunikasi.
3.
Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup
Salah
satu macam komunikasi juga adalah komunikasi yang terbatas pada ruang lingkup
yang ada. Maka dari itu, komunikasi berdasar ruang ini terbagi menjadi:
a.
Komunikasi Internal
Komunikasi
internal adalah komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup atau lingkungan
organisasi atau perusahaan yang mana komunikasi ini terjadi antara individu
dalam lingkup itu. Dalam aplikasinya komunikasi internal ini biasanya ada tiga
jenis:
· Komunikasi
vertikal, biasanya terjadi dalam bentuk atasan ke bawahan seperti perintah bos,
teguran, peringatan, dll
· Komunikasi
horizontal, biasanya terjadi dalam lingkup organisasi atau kantor sukarelawan
yang semuanya sejajar.
· Komunikasi
diagonal, biasanya terjadi didalam ruang lingkup organisasi atau kantor.
b.
Komunikasi Eksternal
Komunikasi
eksternal adalah komunikasi yang terjalin antara organisasi atau organisasi
dengan masyarakat dalam berbagai bentuk, misalnya:
· pameran,
publikasi
· konferensi
pers
· siaran
televisi, radio
· pengabdian,
bakti sosial
4.Jenis
jenis komunikasi menurut jaringan kerja
Di
dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan dapat terlaksana
menurut sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja yang dinanungi.
Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi
1. Komunikasi
jaringan kerja rantai : Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi
dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
2. Komunikasi
jaringan kerja lingkaran : Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang
berbentuk seperti lingkaran.
3. Komunikasi
jaringan bintang : Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya
yang dilalui lebih pendek.
5Jenis
jenis komunikasi menurut peranan individu
Komunikasi
yang dilakukan seseorang atau individu kepada pihak-pihak lain baik secara
kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat
mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
1. Komunikasi
antara individu dengan individu yang lain
2. Komunikasi
antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
3. Komunikasi
antara individu dengan dua kelompok atau lebih
6.Jenis
jenis komunikasi menurut perilakunya
Komunikasi
dipelari oleh manusia melalui proses kehidupannya, melaui belajar, bersosial
dan lain sebagainya yang tentunya akan secara otomatis dipengaruhi oleh
perilaku dan posisi seseorang didalam masyarakat, berikut merupakan jenis
komunikasi menurut perilakunya:
1. Komunikasi
formal : Komunikasi formal biasanya terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi
seperti ini biasanya sudah mempunyai aturan dan tata caranya sendiri menurut
rules dari organisasi atau perusahaanya.
2. Komunikasi
informal : Komunikasi informal terjadi dalam suatu oraganisasi yang tidak
ditentukan dalam struktur organisai dan tidak dapat pengakuan resmi yang juga
tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi yang bersangkutan, misalnya
adalah obrolan antar teman, desa-desus dan lain sebagainya.
3. Komunikasi
nonformal : Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat
formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas
pekerjaan organisasi.
DAFTAR
PUSTAKA